Jalan konfrontasi dengan Malaysia terpaksa dilakukan oleh Indonesia setelah gagal mencapai kata sepakat tentang masalah pembentukan Negara Federasi Malaysia yang beranggotakan Tanah Melayu, Singapura, Serawak, Brunei dan Sabah. Indonesia menolak pembentukan Federasi Malaysia dengan alasan : Prinsipil, bertentangan dengan politik Indonesia yang anti kolonialisme dan anti imperialism; Proseduril, tidak sesuai dengan prosedur yang ditentukan oleh PBB (resolusi 1514 dan 1541); Keamanan, Pembentukan Federasi Malaysia membahayakan Revolusi Indonesia.
Selain Indonesia, Philipina juga menolak pembentukan Negara Federasi Malaysia dengan alasan bahwa secara histories dan yuridis Daerah Sabah adalah milik Sultan Sulu yang disewakan kepada Inggris.
Jalur damai secara diplomasi telah sering dilakukan namun gagal. Maka dari itu, pada tanggal 13 April 1964 di depan apel sukarelawan di Jakarta, Presiden Soekarno menyatakan akan membantu rakyat Kalimantan Utara.
Pada tanggal 3 Mei 1964 apel sukarelawan digelar lagi dan dalam kesempatan itu Presiden Soekarno mengucapkan komando aksi sukarelawan yang terkenal dengan sebutan Dwi Komando Rakyat (Dwikora). Isi Dwikora adalah “Perhelatan ketahanan Revolusi Indonesia dan bantu perjuangan revolusioner rakyat Malaya, Singapura, Sabah, Serawak, Brunei untuk membubarkan Negara Boneka Malaysia”
Sebagai tindak lanjut dari Dwikora tersebut maka pada tanggal 6 Mei 1964 di Tingkat Pusat dibentuk Komando Operasi Tertinggi (Koti) dengan tugas melakukan penyusupan operasi terhadap pelaksanaan program tersebut.
Jajaran Kepolisian RI khususnya Korps Brimob telah disiapkan untuk melaksanakan tugas tersebut. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Panglima Angkatan Kepolisian No. Pol. : 11/SK/MK/1964 tanggal 21 Oktober 1964 telah dibentuk satuan tugas dari Korps Brimob yang tergabung dalam Brigade V Mandau yang merupakan gabungan dari Batalyon – Batalyon Brimob Jateng, Jabar, Sumatera Selatan, Maluku dan Resimen Pelopor.
Sementara itu, sukarelawan – sukarelawan Kepolisian RI/ Korps Brimob/ Resimen Pelopor mengambil bagian dalam penyusupan ke Malaysia dan Singapura. Tak sedikit anggota – anggota Korps Brimob gugur dan tertawan dalam melaksanakan tugas tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar